Jumat, 23 Desember 2011

Makalah Protoplasma


“SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA PROTOPLASMA”

MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI
 SALAH SATU MATA KULIAH BIOLOGI UMUM 1
Dari Bp H. Hendriwan, Drs. M.M




Logo fkip Unigal

                                               
DISUSUN OLEH :
Kelas : 1 E






PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
2011

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sifat Fisika dan Sifat Kimia Protoplasma” untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Biologi Umum 1.
Makalah ini dibuat sebagai kajian awal  mengenal mengenai bagian-bagian dari sel khususnya protoplasma. Melalui pembuatan makalah ini kami dapat mengetahui secara lebih lengkap dan terperinci mengenai salah satu bagian dari sel yakni protoplasma dan sifat-sifatnya.
Dengan terwujudnya makalah ini kami mendapatkan berbagai hambatan baik berupa sumber maupun informasi yang lengkap hingga akhir proses penyelesaian . Untuk itu selayaknya dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

1.      Kedua Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik berupa moril maupun materi
2.      Dosen Program Studi Biologi yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian makalah ini.
3.      Teman-teman kelompok yang telah ikut membantu menyelesaikan penulisan karya tulis ini.

Kami menyadari bahwa isi karya tulis  ini masih jauh dari kata sempurna, namun kami mengharapkan karya ini dapat memberi manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Akhirnya semoga karya ini dapat menjadi sumbangsih dalam ikut serta memajukan pendidikan di negara kita, meskipun hanya setitik di lautan luas.
Hanya kepada Allah SWT kami berserah diri dan bersyukur  atas Taufik, Hidayah, serta Kekuatan dalam menyelesaikan makalah ini.
Ciamis, Oktober 2011


Penyusun


DAFTAR ISI



 

 













BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang


Sel merupakan satuan struktural terkecil fungsional mahluk hidup dimana keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing-masing mahluk hidup.Maka dari itu penulis ingin sedikit menguraikan yang berkaitan dengan sel diantaranya protoplasma. Untuk dikatakan sebagai benda hidup, makhluk hidup atau organisme bernyawa diperlukan pemenuhan ciri-ciri diantaranya yakni protoplasma,  terdapat Protoplasma
Protoplasma merupakan suatu bagian yang terdiri atas bahan yang kompleks dan terlindung dengan baik. Protoplasma biasa dikenal dengan sebutan sel. Berbeda dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak memiliki protoplasma. Lihat saja batu atau komputer yang tidak memiliki protoplasma atau sel, sehingga disebut dengan benda mati.
Sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel ada di bagian dalam dinding sel.Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup).Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.

B.     Rumusan Masalah


                                ~            Apa yang dimaksud dengan Protoplasma?
                                ~            Bagaimana sifat fisika dan kimia protoplasma?
                                ~            Apa saja bagian-bagian dalam protoplasma ?
                                ~            Dimana letak protoplasma?
                                ~            Apa fungsi protoplasma?


C.    Tujuan Penulisan


Untuk lebih mengenal secara jelas tentang protoplasma , sifat fisika dan sifat kimia protoplasma.


D.    Metode Pengumpulan Data


               ~     Metode Studi Pustaka
Dengan metode ini penulis mendapatkan infornmasi dan data-data mengenai objek kajian yakni mengenai protoplasma adapun referensi yang kami ambil yaitu buku-buku pelajaran tingkat SMA juga kami mengambil sumber informasi dari beberapa situs di internet.


















BAB II

TINJAUAN TEORITIS


A.   Protoplasma

Elemen utama sebuah sel adalah protoplasma. Protoplasma pada semua sel terdiri atas dua komponen utama, yaitu air dan komponen anorganik / komponen organik. Dari reaksi reaksi kimia yang terjadi antara senyawa senyawa inilah yang mengakibatkan adanya gejala gejala kehidupan di protoplasmaGejala kehidupan itu misalnya metabolisme , tumbuh , bergerak , berkembang biak , sirkulasi zat dll.
Misalnya yang mudah respirasi , fotosintesis , sintesis lemak dan lain lain.
Komponen-komponen anorganik terdiri atas air, garam-garam mineral, gas oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan ammonia . Komponen organik terutama terdiri atas karbohidrat, lipida, protein, dan beberapa komponen-komponen spesifik seperti enzim, vitamin, dan hormon
Pada sel hewan dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar
  1. 75-85% air,
  2. 10-20% protein
  3. 2-3% lipida
  4. 1% karbohidrat
  5. dan 1% zat-zat anorganik lainnya (De Robertis et al., 1975).
Jadi air terlihat merupakan komponen utama
Dan bila semua senyawa senyawa organik itu diurai menjadi unsur unsurnya maka terlihat Carbon ,Hidrogen , Oksigen dan Nitrogen ( CHON) merupakan empat unsur utama yang ada di dalam protoplasma / Unsur Makro.

Agar jelas prosentasenya ini kami sajikan sampai berapa prosentasinya , Sachs pernah melakukan experimen dengan cara Analisa abu , dengan membakar Organ daun hingga menjadi abu dengan menghilangkan unsur air yang mendominasi
Berikut tabel analisis yang ada komponen / unsur unsur penyusun protoplasma

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhedPVMuEEjDPHv5ZcTv3s4Zqu8HV4rN3St-31rAx03rU769lTAl73EnFq_banJ4tew5ouLl8HSmJNKqlJsvWW9aRriCqbtwUl6kuW4N2nXlIx4FZYzQI08rwzcVwM-6z5fMgs9923GwEg/s400/protoplasma.jpg
Tabel 1.1
(analisis yang ada komponen / unsur unsur penyusun protoplasma)

Jadi analisa abu bisa digunakan untuk mengetahui bahwa protoplasma tidak hanya tersusun atas air , namun juga senyawa diluar air , adanya senyawa diluar air , dengan menghilangkan air nya secara otomatis tersisa abu , abu itulah setelah dianalisa tersusun atas unsur unsur diatas , unsur itu dipastikan penyusun Karbohidrat (CHO) , lemak (CHO) dan Protein (CHON)..
Air merupakan komponen sel yang dominan berfungsi sebagai  Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar seperti protein, lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air merupakan medium dispersi dari sistem koloid protoplasma.


 

BAB III

PEMBAHASAN


Nukleoplasma : plasma yang terdapat di dalam inti sel.
Sitoplasma : plasma yang terdapat antara membran plasma dengan membran nukleus.
Sitoplasma memegang peranan vital pada semua sel makhluk hidup sebab semua proses biosintesa & bioenergi terjadi di dalam sitoplasma.
Sitoplasma terdiri dari 2 bagian; matrix (tampak transparan, homogen & menyerupai koloid & organel)

A.    Susunan Kimia Protoplasma

Ada 36 unsur (dari 108 unsur) yang diketemukan pada protoplasma;

UNSUR
PROSENTASE
Oksigen (O)
Karbon ( C )
Hidrogen ( H )
Nitrogen ( N )
Kalsium ( Ca )
Pospor ( P )
Klor ( Cl )
Sulfur ( S )
Kalium ( K )
Natrium ( Na )
Magnesium ( Mg )
Besi ( Fe )
Yodium ( I )
62 %
20 %
10 %
3 %
2,5 %
1,14 %
0, 16 %
0, 14 %
0,11 %
0,10 %
0, 07%
0,10 %
0, 014 %

Tabel 1.2
(Susunan Kimia Protoplasma)







Unsur-unsur lain yang jumlahnya sedikit;
Tembaga ( Cu ), Kobal ( Co ), Mangan (Mn), seng (Zn), molibdenum (Mo), boron (Bo), Silikon (Si), dsb. Prosentase beratnya kurang lebih 0,756%.
Unsur-unsur kimia ini pada protoplasma ada yang berbentuk persenyawaan maupun dalam bentuk ion-ion.
Yang berbentuk persenyawaan dapat berbentuk persenyawaan anorganik maupun organik.


I. Persenyawaan anorganik pada protoplasma
a.       Air (H2O)
b.      Garam-garam Mineral
c.       Senyawa anorganik yang berbentuk gas
d.      Asam & Basa

A.     Air (H2O)
Merupakan persenyawaan anorganik yang terbanyak pada protoplasma (60-95%), tergantung pada jenis sel (sel yang muda lebih banyak mengandung air), umur, tempat hidup (makhluk hidup yang hidup di dalam air lebih banyak mengandung air), dsb.
Fungsi air;
1.                  Pelarut bahan-bahan anorganik
2.                  Media dispersi yang baik untuk sistem koloid pada protoplasma.
3.                  Stabilisator suhu
4.                  Pelarut elektrolit
5.                  Media transpor
Media yang baik untuk proses metabolisme AIR
  • Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk,
  • Dua bentuk itu yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat.
  • Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total air di dalam sel.
  • Umumnya air berperan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi sistem koloid. Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel
  • Kandungan air pada berbagai jenis sel bervariasi diantara tipe sel yang berbeda.
  • Kandungan air (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka tikus 76% , telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu berbeda beda karena lingkungan dan perannya
  • Air merupakan medium tempat berlangsungnya transpor nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia
  • Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian besar dari reaksi-reaksinya berlangsung dalam lingkungan cair.
  • Air berperan aktif dalam banyak reaksi biokimia dan merupakan penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti protein
  • Karena struktur Air mempunyai produk ionisasinya seperti ion O+ dan H maka sangat mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat, dan lipida.
  • Hal yang sering muncul sebagai contoh, aktivitas katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH-
  • Karena itulah , semua aspek dari struktur dan fungsi sel harus beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia air.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air merupakan komponen sel yang dominan dan berfungsi untuk :
  1. Pelarut berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berbagai jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta berbagai jenis vitamin.
  2. Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar seperti protein, lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air merupakan medium dispersi dari sistem koloid protoplasma.
  3. Air merupakan media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang tersuspensi untuk berdifusi atau bergerak dari suatu bagian sel ke bagian sel yang lain.
  4. Air merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlangsung di dalam sel.
  5. Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang drastis atau mendadak di dalam sel.
  6. air sebagai bahan baku untuk reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat . misal dalam fotosintesis


B. Garam-garam Mineral
Garam-garam yang terdapat pada protoplasma ada dalam bentuk ion bebas ada juga yang terikat pada molekul lain misalnya dengan molekul protein atau lemak.
Garam-garam ini berfungsi mengatur tekanan osmotik sedangkan ion-ion garam menentukan struktur makromolekul.
Contoh : garam fosfat, karbonat, klorida, sulfat dari kalsium, natrium dan magnesium.
  • Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi
  • Di dalam sel, garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation.
  • Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion.
  • Ion-ion dapat terlarut di dalam cairan sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida.
  • Secara umum, garam-garam mineral memiliki dua fungsi yaitu :
  1. Fungsi osmosis, dalam arti bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut berpengaruh terhadap pelaluan air melintasi membran sel
  2. Fungsi yang lebih spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap struktur dan fungsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul.
  • Berbagai jenis garam-garam mineral sangat penting untuk kelangsungan aktivitas metabolisme sel, misal-nya ion Na+ dan K+,
  • ion Na+ dan K+, berperan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan sel.
  • Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sebagai akibat masuknya air ke dalam sel.
  • Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi darah dan di dalam sel.
  • Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan ion-ion fosfat dan karbonat membentuk kristalin.
  • Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam cairan jaringan sebagai ion-ion bebas, tetapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam bentuk fosfolipida, nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi (De Robertis et al., 1975).
·         Di dalam sel juga terkandung berbagai jenis gas yang berasal dari lingkungan atau dihasilkan oleh metabolisme sel.
·         Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen (N2).
·         Di dalam sel, oksigen berperan untuk mengoksidasi bahan-bahan makanan.
·         Karbon dioksida selain berasal dari lingkungan luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sebagai hasil sampingan.
C. Senyawa anorganik yang berbentuk Gas
Gas yang terdapat pada protoplasma berbentuk larutan; gas Oksigen (O2), Nitrogen (N2) dan gas asam arang (CO2).
Gas O2 pada suhu 250C dan tekanan/ atmosfir pada air murni dapat larut 2,83 ml O2/100 ml air.
Kelarutan gas CO2 dalam air agak lain. Beberapa molekul gas CO2 yang larut dapat bereaksi dengan air.
CO2 + H2O →H2CO3 
H2CO3  →H+ + HCO3-
Asam karbonat dan  Asam bikarbonat. CO2 dapat bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang selanjutnya mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat dengan reaksi sebagai berikut :
CH12O6 + 6 CO2 --------> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
CO2 + H2O -------> H2CO3
H2CO3 ---------> H+ + HCO3-

Umumnya karbon dioksida di dalam sel berada dalam bentuk bikarbonat atau karbonat








D.    Asam & Basa
Asam dan basa anorganik yang terdapat pada protoplasma, misalnya asam klorida (HCl), dan basa kalium hidroksida (KOH).
II. Persenyawaan Organik pada Protoplasma
Dapat berupa;
  1. Karbohidrat
  2. Lemak
  3. Protein
  4. Asam Nukleat


A.        KARBOHIDRAT

 Sangat vital untuk proses-proses fisiologi di dalam sel makhluk hidup.
 Berdasarkan fungsinya, dikelompokkan menjadi;
1.                  Karbohidrat yang sederhana sebagai sumber energi di dalam sel
2.                  Karbohidrat yang berantai panjang sebagai cadangan energi
3.                  Karbohidrat yang berantai panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya.
EMPAT kelompok besar Karbohidrat
1.      Monosakarida (Triosa (3 C), Tetrosa (4 C), Pentosa (5 C), Heksosa (6 C)
2.      Disakarida (mengandung 2 molekul monosakarida; sukrosa, maltosa & laktosa)
3.      Oligosakarida (golongan ini merupakan zat-zat yang menghasilkan 3-10 monosakarida pada hidrolisa)
4.      Polisakarida (Amilum, Glikogen, Inulin, Selulosa, Heteropolisakarida (Kitin, Chondroitin sulfat, heparin, mucoprotein & glycoprotein)
B.      LIPIDA
Lipida : “persenyawaan organik yang banyak terdapat pada sel makhluk hidup yang mempunyai sifat tidak larut di dalam air tetapi dapat larut pada pelarut organik misalnya eter, kloroform, alkohol panas dan benzen”
Lemak adalah non polar dan hidrophobi.
Pada sel makhluk hidup lemak berfungsi sebagai struktural misalnya komponen membran plasma, hormon, vitamin. Juga berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi sel makhluk hidup.
Lipida dapat diekstraksi dari jaringan sel tumbuhan maupun hewan dengan menggunakan pelarut lemak. Hasil ekstraksi menghasilkan campuran lemak yang kompleks antara lain; trigliserida, wax, fosfolipida, glikolipida, bermacm-macam sterol & senyawa2 lainnya.
Macam-macam Lipida yang terdapat pada sel makhluk hidup
Lipida sederhana ; ester alkohol/ Trigliserida yang asam lemak dan alkohol
Lipida Gabungan ;ester asam lemak yang pada hidrolisa menghasilkan asam lemak, alkohol dan zat-zat lain. Lipida gabungan yang terdapat pada protoplasma; fosfolipida, spingolipida, glikolipida, gangliosida, lipoprotein, karatinoid
Turunan Lipida; steroid, struktur dasar molekulnya cincin C-17 yaitu siklopentano perhidopenatron. Steroid yang terdapat pada protoplasma sek hewan; hormon kelamin, vitamin D, cholesterol, kortikosteron & estradiol.
C.     Protein
 Merupakan polimer dari asam amino.
Asam amino yang terdapat pada protoplasma;
1.                  Asam amino netral; Glysin, Alanin, Valine, Leusin, Isoleusin, Serin, Theonin.
2.                  Asam amino asam; asam aspartat, asam glutamat
3.                  Amida asam amino; Aspargin, Glutamin
4.                  Asam amino basa; Histidin, Arginin, Lysin
5.                  Asam amino aromatik; Phenylalanin, Tirosin, Tryptofan.
6.                  Asam amino yang mengandung sulfur; Cysteine, Methionin
7.                  Asam amino sekunder; Prolin Hydroksiprolin
Asam amino esensial & non esensial
 Ada 10 macam asam amino essensial; L-methionin, L-Threonin, L-valin, L-Leosin, L-isoleusin, L-Lisin, L-Arginin, L-Phenilalanin, L-Thriptophan & Histidin.
 Bila asam amino berhubungan dengan ikatan peptida maka terbentuklah dipeptida, tripeptida, polipeptida. Protein merupakan polimer dari asam amino yang berantai panjang.
Penggolongan Protein berdasarkan komposisi kimia yang dihasilkan pada proses hidrolisa
Protein Sederhana (bila dihidrolisa hanya menghasilkan asam amino; misalnya; albumin dan globulin)
Protein gabungan; bila dihidrolisa menghasilkan asam amino dan persenyawaan lainnya; Glikoprotein (protein & karbohidrat), Nukleoprotein, Kromoprotein (protein & bahan zat warna; haemoglobin & haemiosianin), Lipoprotein, Fosfoprotein (gugusan fosfat dan asam amino; kasein pada susu), Metaloprotein (protein yang mengandung metal)
Penggolongan Protein pada protoplasma
1.       Protein Primer (struktur molekulnya terdiri dari asam amino yang tersusun secara linier dengan ikatan peptida),
2.      Protein sekunder (struktur molekulnya terdiri dari beratus-ratus asam amino yang tersebar secara spiral)
3.       Protein tertier (struktur molekulnya terdiri dari beberapa rantai polipeptida yang dihubungkan dengan ikatan sulfur; misal; globulin)
4.       Protein quarter (struktur molekulnya mengandung 2 ikatan atau lebih peptida yang berikatan dengan ikatan kovalen yang lemah; misal; haemoglobine)

D.    ASAM NUKLEAT
 Ada 2 macam asam nukleat yang terkenal; ARN (Asam Ribosa Nukleat) & ADN (Asam Deoksiribosa Nukleat).
Fungsi Asam Nukleat ;
1.                  Mengontrol aktivitas biosintesa pada sel.
2.                  Membawa informasi genetik
Struktur ARN & ADN merupakan polimer nukleotida. Hasil hidrolisa nukleotida menghasilkan gula (ribosa/ deoksiribosa), basa nitrogen (purin (adenin dan guanin) & pirimidin (sitosin, timin & urasil).












Persamaan & Perbedaan Molekul RNA & DNA
RNA
DNA
~      Mengandung gula Ribosa
~      Mengandung molekul asam fosfat yang                    menghubungkan gula yang satu dengan gula lainnya.
~      Terdiri dari 1 rantai nukleotida
~      Molekulnya mengandung 4 macam nukleotida yaitu uridinmonopospat, sitidin monopospat, guanin monopospat & adenosin monopospat
~      Berperan membawa informasi genetik pada sintesa protein
~       Terdapat pada nukleolus, nukleoplasma & sitoplasma
~  Mengandung gula deoksi Ribosa.
~  Mengandung asam Fosfat yang menghubungkan gula yang satu dengan gula lainnya.
~  Terdiri dari 2 rantai nukleotida (double helix)
~  Molekulnya mengandung 4 macam nukleotida yaitu timin monopospat, deoksisitidin monopospat, deoksiguanosin monopospat dan deoksiadenosin monopospat
~  Merupakan material genetik
~   Terdapat pada kromosom, nukleoplasma & mitokondria

Tabel 1.3
(Persamaan & Perbedaan Molekul RNA & DNA)

B.     Sifat-sifat Fisika Protoplasma


1.   Bila protoplasma yang merupakan sistem koloid ini disinari dengan sinar lampu listrik pada suatu ruang yang gelap akan memberi efek Tyndall.
2.   Molekul-molekul (partikel) pada sistem koloid protoplasma bergerak secara zig-zag (gerak Brown (1872)). Gerak Brown pada protoplasma kecepatannya tergantung pada besarnya partikel dan suhu protoplasma.
3.   Gerak siklosis (cyclosis) dan amoeboid. Oleh karena matrik sitoplasma dapat bersifatagak kental maka pada matrik sitoplasma ada gerakan. Gerakan di dalam matrik sitoplasma ini disebut gerakan siklosis (terjadi pada saat matrik dalam fase sol dan terjadinya gerakan ini karena pengaruh tekanan hidrostatik, suhu, pH dan viskositas. Bergeraknya kromosom, sentriol, mitokondria, lisosom, dsb disebabkan gerakan sikolsis. Gerakan amoeboid terbentuk pada gerak siklosis. Gerak amoeboid terjadi pada protozoa, leukosit, dsb. Pada gerakan amoeboid, terjadi perubahan bentuk sel. Penonjolan sitoplasma ini disebut pseudopodia.
4.   Matriks sitoplasma yang cair memiliki tegangan permukaaan. Matriks protein dan lemak memiliki ketegangan permukaan yang kurang karenanya membentuk membran plasma, sedangkan bahan-bahan kimia misalnya garam NaCl tegangan permukaannya tinggi akibatnya NaCl menempati bagian yang lebih dalam pada matrik sitoplasma.

C.    Penyusun Protoplasma Sel


Zat hidup dalam sel pd tumbuhan dan hewan yg terdiri atas nukleus dan sitoplasma
protoplasma 2.jpegprotoplasma3.jpegprotoplasma4.jpegprotoplsma 1.jpeg
Gambar 1.1
(Stuktur Protoplasma dan bagian-bagiannya)
Bahan Ergastik(dari bahasaYunani erg yang berarti kerja adalah produk metabolisme.Bahan Ergastik berupa berupa produk-produk cadangan atau sisa yang merupakan hasil dari kegiatan seluler dan biasanya mempunyai struktur yang lebih sederhana daripada badan- badan protoplasmik.Substansi; ini dapat muncul dan hilang pada waktu yang berbeda dalam hidup suatu sel.Sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel ada di bagian dalam dinding sel.Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.



Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup).Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.Jadi benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola.Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika).
Bahan Ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel
  1. penyimpanan cadangan makanan, misalnya amilum
  2. pemeliharaan struktur (lilin) untuk bahan perlindungan
  3. adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
  • Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam
  • Pada sel mati sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup.
  • Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan.
  • Sel mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik.
  • Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan.
  • Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.






Metabolisme merupakan kegiatan hidup yang mencakup tiga fungsi pokok yaitu
  1. nutrisi
  2. respirasi
  3. sintesis.
Bahan mentah dari lingkungan diolah dalam tubuh tumbuhan sehingga menghasulkan substansi-substansi penyusun tubuh,penunjang kegiatan dalam tubuh dan bahan sisa.
Dengan demikian, substansi ergastik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu
  1. produk berupa makanan
  2. produk berupa sekresi
  3. dan produk sisa ( waste product)
Berdasarkan bentuk benda yang dihasilkan dari ke tiga produk tersebut komponen ergastik terbagi menjadi dua yaitu
  1. Ergastik yang bersifat padat
  2. Ergastik yang bersifat cair.









BAB IV

PENUTUP

A.  Kesimpulan


Protoplasma merupakan suatu bagian yang terdiri atas bahan yang kompleks dan terlindung dengan baik. Protoplasma biasa dikenal dengan sebutan sel. Berbeda dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak memiliki protoplasma. Lihat saja batu atau komputer yang tidak memiliki protoplasma atau sel, sehingga disebut dengan benda mati. Protoplasma pada semua sel terdiri atas dua komponen utama, yaitu air dan komponen anorganik / komponen organik.Dari reaksi reaksi kimia yang terjadi antara senyawa senyawa inilah yang mengakibatkan adanya gejala gejala kehidupan di protoplasma Gejala kehidupan itu misalnya metabolisme , tumbuh , bergerak , berkembang biak , sirkulasi zat dll. Misalnya yang mudah respirasi , fotosintesis , sintesis lemak dan lain lain.
Susunan kimia protoplasma ada 36 unsur (dari 108 unsur) yang diketemukan pada protoplasma.Unsur-unsur kimia ini pada protoplasma ada yang berbentuk persenyawaan maupun dalam bentuk ion-ion.
Yang berbentuk persenyawaan dapat berbentuk persenyawaan anorganik maupun organik.
Sifat-sifat fisika protoplasma bila protoplasma yang merupakan sistem koloid ini disinari dengan sinar lampu listrik pada suatu ruang yang gelap akan memberi efek Tyndall.
Molekul-molekul (partikel) pada sistem koloid protoplasma bergerak secara zig-zag (gerak Brown (1872)). Gerak Brown pada protoplasma kecepatannya tergantung pada besarnya partikel dan suhu protoplasma.

B.                      Saran

Sesuai dengan uraian diatas saran-saran yang sekiranya dapat berguna yaitu protoplasma sangat erat kaitannya dengan sel sehingga kita harus dapat mempelajari apa saja sifat-sifat dari protoplasma juga fungsinya agar dapat mengetahui protoplasma secara lebih baik.




DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com “sifat fisika dan sifat kimia protoplasma” 22/11/2011
Campbell,N.A.,Reece,J.B,danMitchell,L.G.2002.Biologi.Jilid 3. Jakarta : Erlangga


1 komentar:

  1. terima kasih ilmunya ukhti
    www.tutorskita.blogspot.com
    ditunggu kunjungan baliknya :)

    BalasHapus